HAQQNEWS.CO.ID – Badan Pengusahaan (BP) Batam menyerahkan pengoperasian terminal peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar kepada PT Persero Batam, yang berlaku efektif 1 November 2023.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Wan Darussalam mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ini, BP Batam telah mulai membenahi Pelabuhan Batu Ampar. “Setelah diserah terimakan Pelabuhan Batu Ampar tahap 1 kepada Persero Batam, diharapkan perkembangannya semakin pesat dan wibawa pelabuhan mulai terlihat,” katanya, Jumat (3/11/2023).
Dalam perjanjian pengoperasian Pelabuhan Batu Ampar yang ditandatani pada 31 Agustus 2023 lalu, penyerahan pengoperasian terminal peti kemas Batu Ampar akan dibagi menjadi dalam beberapa tahapan. Tahap pertama atau tahap 1A, adalah penyerahan aset-aset yang telah tersedia dan dilaksanakan pada 31 Oktober 2023.
Kemudian tahap tahap 1B, akan dilaksnakan pada Januari 2024. Tahap kedua akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2025 dan tahap keempat akan dilaksanakan pada tahun 2028.
“Di Batam terdapat beberapa pelabuhan barang dan Batu Ampar kami pilih sebagai fokus untuk keluar masuknya barang baik dalam bentuk kargo maupun peti kemas agar mampu mendukung kelancaran ekonomi Batam sebagai kawasan perdagangan bebas,” ucapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, BP Batam harus bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman di bidang kepelabuhanan, untuk mengubah wajah Pelabuhan Batu Ampar menjadi pelabuhan modern.
Wan Darussalam turut berharap agar kerja sama ini dapat menjadikan Pelabuhan Batu Ampar sebagai bagian dari perwujudan Batam sebagai hub logistik internasional.
Direktur PT Persero Batam Arham S mengaku antusias atas penyerahan aset ini. Sebab, apa yang telah direncanakan selama ini sudah bisa mulai berjalan. “Alhamdulillah sejak perjalanannya kita menandangani kontrak tanggal 31 Agustus, dan pada hari ini kita sudah bisa melakukan penandatanganan serah terima pelabuan Batu Ampar tahap 1,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini telah memberikan dukungan kepada PT Persero Batam untuk mengoperasikan terminal peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar. “Insya allah bahwa kami dari Persero yakin bisa mengoperasikan pelabuhan ini. Harapan dari BP Batam dan apa yang kita cita-citakan, bahwa pelabuhan Batu Ampar sudah bisa nampak secara kasat mata perubahan yang lebih baik,” imbuhnya.
Arham juga menuturkan bahwa kerja sama ini rencananya akan terjalin hingga 37 tahun ke depan, dengan nilai investasi mencapai Rp3,8 triliun. “Dalam 37 tahun ke depan dengan nilai investasi yang cukup besar tersebut, selain mengelola operasional pelabuhan Batu Ampar, kami juga berkewajiban untuk menambah jumlah Ship to Shore (STS) Crane dan Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane serta mengembangkan pelabuhan sesuai rencana yang telah ditetapkan oleh BP Batam sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa kepelabuhanan,” pungkasnya. (HQ1)