HAQQNEWS.CO.ID – Wilayah Batam tetap membuktikan diri sebagai kawasan investasi yang menarik di Indonesia bahkan dunia. Pada sepanjang tahun 2022, investasi asing di pulau yang bertetangga dekat dengan Singapura ini realisasinya masih membanggakan. Di tengah situasi sulit masih bisa melesat naik.
Badan Pengusahaan (BP) Batam mengklaim kenaikan realisasi investasi asing di Pulau Batam sepanjang tahun 2022 sebesar 48,5 persen. Realisasi Penaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2021 sebesar USD 504,17 juta, sedangkan sepanjang tahun 2022 naik menjadi USD 746,85 juta, sehingga kenaikannya melesat hingga 48,5 persen. Komoditi terbesar yang menyebabkan kenaikan tersebut antara lain barang mesin/peralatan listrik.
Namun Batam yang selama ini menjadi andalan pertumbuhan dan investasi asing, tetap tidak mampu untuk mengangkat realisasi investasi asing di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Realisasi investasi asing di Kepri sepanjang tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun 2021. Jika Batam melesat naik di angka 48,5 persen, Kepri justru turun sampai 12,3 persen.
Dari data yang diungkapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total realisasi investasi di Kepri tahun 2022 hanya Rp 18,220 triliun, sementara di dalamnya terdapat Rp 4,817 triliun nilai realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sehingga praktis nilai realisasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang tahun 2022 hanya Rp 13,403 triliun. Angka realisasi itu jauh mengalami penurunan jika dibandingkan dengan nilai realisasi investasi asing tahun-tahun sebelumnya.
Dari data perkembangan investasi Provinsi Kepri yang dirilis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kepri, tahun sebelumnya yaitu 2021 nilai realisasi investasi asing Kepri masih mencapai Rp 15,237 triliun. Dengan begitu terjadi penurunan yang cukup besar sebesar 12,3 persen. Penurunan lebih tinggi bahkan dialami oleh Kepri pada dua tahun lalu, yaitu turun sebesar Rp 35,84 persen sepanjang tahun 2021. (HQ1)