Jakarta, Haqqnews.co.id – Pemerintah pusat melarang pengangkatan tenaga honorer baru, termasuk dari titipan tim sukses alias timses kepala daerah. Apalagi yang titipan ini bisa sangat merepotkan, datang jam 08.00 pulang jam 10.00.
Hal ini oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto sudah mengingatkannya kepada pemerintah daerah untuk tidak mengangkat tenaga honorer baru. Untuk itu, pemerintah daerah harus ikut dengan kebijakan pusat ini.
“Kami ingatkan semuanya supaya ikut kebijakan pusat. Tidak boleh ada pengangkatan untuk honorer baru. Semuanya ikut skema pusat,” ujar Bima Arya, Rabu (2/4/2025) di rumah Ketua MPR Ahmad Muzani, Kompleks Widya Chandra, Jakarta.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terus berkoordinasi untuk menyosialisasikan arahan ini.
Bima menyebut pemerintah pusat sedang berupaya menyamakan waktu dari pengangkatan ini. “Kemendagri terus berkoordinasi dengan KemenPAN-RB untuk menyamakan timelinenya. Tenggat waktunya. Supaya sosialisasi dengan baik,” ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Sentil Honorer Baru dari Timses
Dalam pada itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pun beberapa kali menyinggung jumlah tenaga honorer yang terus bertambah setiap tahunnya. Bahkan, ia menyentil tenaga honorer yang masuk melalui jalur titipan dan penempatannya di bagian administrasi pemerintah daerah.
Kemudian ia mengungkapkan tenaga honorer titipan tersebut biasanya berasal dari timses kepala daerah yang memenangi kontestasi Pilkada. “Mereka begitu menang yang sudah mereka dukung, lalu menjadikannya tenaga honorer. Jam 8 datang, jam 10 sudah pulang, kan repot,” ujar Tito, Jumat (27/9/2024).
Hal inilah yang kemudian menyebabkan, dari tahun ke tahun jumlah tenaga honorer malah makin bertambah. Banyak dari mereka yang di kemudian hari menuntut pengangkatan menjadi ASN.
“Nanti kalau ganti kepala daerah, terpilih lagi, yang tim sukses yang lama honorer masih tetap ada, kalau pemberhentian mereka marah, demo, yang tim sukses pejabat yang baru, kepala daerah baru, nambah lagi,” kata Tito. (*/HQ3)