29.7 C
Riau Islands
Jumat 16 Mei 2025
BerandaBatamPWI Batam Dorong Kolaborasi Kemaritiman, Tahap Awal dengan Organisasi Nelayan

Batam

PWI Batam Dorong Kolaborasi Kemaritiman, Tahap Awal dengan Organisasi Nelayan

Haqqnews.co.id  – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam ikut mendorong terjadinya kolaborasi kemaritiman antar berbagai pihak atau pemangku kepentingan. Tahap awal PWI telah meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan organisasi nelayan.  

Bersempena pelantikan pengurus PWI Batam masa bakti 2025–2028, organisasi tertua wartawan ini telah meneken nota kesepahaman (MoU) bersama tiga organisasi nelayan di Belakangpadang, yaitu PENTAS, PNIP3R, dan ANST.

Ketua PWI Batam, Muhammad Kavi Anshary, yang juga terkenal dengan nama pena “Jhon Kavi”, menyebutkan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen kolektif jurnalis untuk berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional.

“Sudah terlalu lama nelayan tradisional hanya jadi angka dalam laporan, hanya kena eksploitasi. Padahal mereka penopang utama pangan laut kita. PWI ingin hadir menjembatani mereka agar lebih berdaya,” ujar Kavi pada Rabu (7/5/2025) di Hotel Planet Holiday, Batam.

Ia menegaskan bahwa MoU ini bukan sekadar simbolis, melainkan menjadi awal dari perubahan sistemik yang mendorong nelayan lokal agar mandiri secara ekonomi dan terlindungi secara hukum. Tiga aspek utama yang akan menjadi fokus kolaborasi adalah akses pasar, informasi yang berimbang, dan perlindungan hukum bagi nelayan.

“Program pemberdayaan tidak boleh lagi bersifat sporadis atau sekadar proyek jangka pendek. Harus jadi bagian dari ekosistem ekonomi maritim lokal yang berkelanjutan dan berbasis komunitas,” tambahnya.

Penandatanganan MoU terjadi dengan Ketua Perkumpulan Nelayan Tangguh Solidaritas (PENTAS) Ascharudin, Ketua Perkumpulan Nelayan Insan Pesisir Pulau Penawar Rindu (PNIP3R) Iskandar, dan Ketua Armada Nelayan Sejati Tempatan (ANST) Rustam Effendy.

Inisiatif ini merupakan langkah awal untuk menyinergikan peran media dan masyarakat pesisir, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak nelayan serta mendorong pembangunan ekonomi maritim yang lebih inklusif di wilayah perbatasan seperti Belakangpadang, Batam.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan nelayan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan ekonomi lokal yang adil dan berkelanjutan. (HQ1)

Artikel Terbaru