back to top
27.2 C
Riau Islands
Minggu 7 Desember 2025
BerandaBisnisKepri Jobless Growth: Ekonomi Meroket Kurang Serap Tenaga Kerja

Batam

Kepri Jobless Growth: Ekonomi Meroket Kurang Serap Tenaga Kerja

Haqqnews.co.id – Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh membanggakan pada triwulan III 2025. Namun sorotan muncul lantaran pertumbuhan yang terjadi tanpa penyerapan tenaga kerja yang memadai (jobless growth). 

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Kepri berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,48 persen secara year-on-year, menempatkannya di posisi nomor 4 tertinggi se-Indonesia dan tertinggi se-Sumatera. Kinerja impresif terdorong oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, perdagangan besar dan eceran, serta jasa lainnya yang turut menopang laju ekspansi ekonomi Kepri. ​

Di sisi lain, di tengah pesatnya pertumbuhan, Kepri justru menghadapi tantangan serius terkait ketenagakerjaan, terutama soal pengangguran terbuka. Data BPS terbaru menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kepri pada Februari 2025 masih berada di angka tinggi, yakni sebesar 6,89 persen. Menempatkan Kepri di urutan kedua nasional setelah Papua. Walaupun angka ini sedikit menurun dari tahun sebelumnya (6,94 persen pada Februari 2024).

Data angka TPT Kepri pada Agustus 2025 masih berada di kisaran 6,45 persen hingga 6,69 persen. Angka TPT ini menempatkan Kepri di urutan ke-5 pengangguran tertinggi di Indonesia. Namun untuk triwulan III 2025, belum ada publikasi resmi BPS yang menyebutkan angka pasti.

Tingginya pengangguran terbuka menunjukkan kesenjangan antara pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Kepri. Faktor migrasi masuk ke kawasan industri utama seperti Batam, serta spesifikasi kebutuhan tenaga kerja yang semakin berbasis keterampilan dan teknologi, menjadi tantangan utama penyerapan angkatan kerja lokal. Banyak investasi yang masuk justru bersifat padat modal, bukan padat karya, sehingga dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja relatif terbatas.​

Menurut Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, S.E., M.M., tingginya pengangguran juga dipengaruhi oleh banyaknya pencari kerja dari luar daerah yang datang ke wilayah ini tanpa keahlian khusus, sehingga menyulitkan penyerapan tenaga kerja lokal. Pemerintah Provinsi Kepri menyadari tantangan ini dan tengah berupaya menciptakan program-program yang dapat membuka lapangan kerja baru yang melibatkan masyarakat luas agar pertumbuhan ekonomi, tidak hanya dinikmati sebagian kecil wilayah maupun masyarakat.

Pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai strategi seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja, kerja sama dengan institusi pendidikan, hingga mendorong perusahaan agar lebih membuka ruang kerja bagi tenaga lokal. Harapannya, keberhasilan pertumbuhan ekonomi Kepri dapat benar-benar memberikan efek positif secara inklusif bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah. (hq1)

Artikel Terbaru