Batam, Haqqnews.co.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menunjuk Marganas Nainggolan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua PWI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sisa masa bakti 2023-2028.
Pengumuman pengangkatan terjadi pada 10 Februari 2025, atau sehari setelah peringatan Hari Pers Nansional (HPN) ke-79.
Marganas Nainggolan atau MGN mengatakan, sebagai Plt Ketua PWI Kepri mendapat tugas untuk mendata kembali anggota PWI Kepri dan melaksanakan Konferensi Luar Biasa (KLB) PWI Kepri.
“Saya mendapat tugas untuk menyelenggarakan Konferensi Luar Biasa, guna memilih Ketua PWI Kepri masa bakti 2023-2028, dengan batas waktu maksimal enam bulan setelah penerbitan SK ini,” ujarnya.
Wartawan senior penerima Press Card Number One itu, mengajak seluruh anggota PWI Kepri untuk menjaga integritas serta memperkuat organisasi, termasuk dalam upaya melawan tindak pidana korupsi.
Pelanggaran tersebut terjadi usai keikutsertaan Andi Gino dalam perayaan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Minggu (09/02/2025).
Dalam SK nomor 121 itu, menetapkan pada diktum kedua, “Memberhentikan Sdr Andi Gino dari jabatan Ketua PWI Provinsi Kepulauan Riau masa bakti 2023-2028“.
SK itu menjelaskan tentang penetapan Marganas Nainggolan diangkat sebagai Plt Ketua PWI Provinsi Kepri sisa masa bakti 2023-2028.
“Plt Ketua PWI Kepulauan Riau sisa masa bakti 2023-2028 agar mendata/ memverifikasi kembali anggota PWI Kepulauan Riau dan selanjutnya menggelar/menyelenggarakan Konferensi Luat Biasa PWI Kepualaun Riau selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Surat Keputusan (SK) ini diterbitkan,” bunyi diktum keempat.
HPN 2025, PWI Soroti Pers yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Sebagai informasi, terjadi perpecahan di PWI Pusat setelah Hendri CH Bangun terseret dalam dugaan kasus korupsi terkait “cashback” bantuan BUMN senilai Rp 6 miliar untuk PWI. Saat ini, ia bersama mantan Sekjen Sayid Iskandar Syah tengah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Perpecahan juga dapat dilihat dengan perayaan HPN yang digelar di lokasi berbeda, seperti di Provinsi Kalsel dan Riau.
Perayaan HPN 2025 di Kota Pekanbaru, Riau, menyoroti perpecahan itu. Disebut penyebabnya adalah perbedaan prinsip.
Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang mengamini bahwa kondisi pers di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pun di PWI. Sehingga perayaan HPN tahun ini dirayakan dengan rasa prihatin.
“Berbeda dengan sebelumnya, tahun ini perayaan HPN tak hanya di Riau tetapi juga digelar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Solo, Jawa tengah. Realitas ini pahit akibat terjadinya perbedaan prinsip penegakan integritas, yang membuat PWI tak baik-baik saja,” katanya, dilansir dari merahputih.com.
Ia memohon maaf kepada seluruh insan pers yang terganggu dengan perpecahan PWI saat ini.
Zulmansyah menyayangkan masalah tersebut harus terjadi di tengah tantangan pers akibat disrupsi media dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi. Namun demikian pihaknya tetap menanamkan optimistisme menjaga integritas pers yang dibawa Djamaluddin Adinegaro.
“Kita tetap berupaya di era digitalisasi ini tetap konsisten mempertahankan pers sebagai pilar keempat demokrasi. Tahun depan semoga HPN bisa kita rayakan bersama lagi,” tuturnya. (tim redaksi)

